Selasa, 13 Mei 2014

filsafat islam



FILSAFAT ISLAM
SEJARAH, TOKOH, KARYA danPENGARUHNYA PADA MASA SEKARANG



Disusun Guna Memenuhi
Mata Kuliah: Filsafat Islam
Dosen Pengampu: Efa Ida Amaliah, MA














Disusun oleh:
EKO KURNIA SUKMASARI
112248
 

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
JURUSAN TARBIYAH / PAI
TAHUN 2012 / 2013
I.         PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Filsafat islam adalah hasil sebuah proses intelektual yang rumit dimana para cendikiawan siria , Persia, turki, barbar dan lain- lain turut aktif mengambil bagian. Meskipun begitu unsure arab begitu dominan, sehingga filsafat arab barangkali lebih tepat digunakan. Meskipun demikian saya mengutamakan menamakannya filsafat islam, karena islam bukan akidah saja, tetapi juga sbagai peradaban. Setiap peradapan mempunyai kehidupan sendiridalam aspek moral, material, intelektual dan emosional. Dengan demikian filasafat islam mencakup seluruh studi filosofis yang di tulis di bumi islam, apakah ia hasil karya orang – orang islam atau orang – orang yahudi .[1]
Banyak pendapat bahwa filsafat lahir dari Yunani, namun ada juga yang mengatakan bahwa filsafat dimulai dari Islam. Ada lagi yang berpendapat asal mula filsafat dari gabungan keduanya. Filsafat Islam tidak dapat dipisahkan dari filsafat Yunani kuno sebagai awal munculnya sejarah perkembangan filsafat. Filsafat Islam memiliki kisah tersendiri dalam sejarah perkembangannaya
Pemikiran yang mendalam untuk mencari kebenaran merupakan hakekat dari filsafat, maka filsafat sangat perlu untuk dipelajari agar dapat memahami persoalan pemikiran yang sedang berkembang. Studi filsafat dapat membantu dalam membangun keyakinan keagamaan berdasarkan kematangan intelektualitas. Filsafat dapat mendukung kepercayaan keagamaan seseorang, asal kepercayaan tersebut tidak tergantung pada konsepsi pra ilmiah yang usang, sempit dan dogmatis.[2]




B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana Sejarah Filsafat islam
2.      Siapa saja tokoh- tokoh  dan karya- karyanya dalam filsafat islam
3.      Bagaimana Pengaruhnya pada masa sekarang


II.      PEMBAHASAN
1.      Sejarah Filsafat Islam
Dalam sejarah, pertemuan Islam (kaum muslimin) dengan filsafat, terjadi pada abad-abad ke-8 masehi atau abad ke-2 Hijriah, pada saat Islam berhasil mengembangkan sayapnya dan menjangkau daerah-daerah baru. Dalam abad pertengahan, filsafat dikuasai oleh umat Islam. Buku-buku filsafat Yunani, diseleksi dan disadur seperlunya, serta diterjemahkan ke dalam bahasa Arab. Minat dan gairah mempelajari filsafat dan ilmu pengetahuan waktu itu begitu tinggi karena pemerintahlah yang menjadi pelopor serta pioner utamanya.
Dua imperium besar pada masa itu, yakni Abbasiyah dengan ibu kotanya Bagdad (di Timur), dan Umayyah dengan ibu kotanya Kordova (di Barat) menjadi pusat peradaban dunia yang menghasilkan banyak orang bergelut dalam dunia kefilsafatan. Untuk mengetahui sejarah perkembangan filsafat Islam, maka kehadiran para filosof muslim dalam dunia kefilsafatan dari masa ke masa harus ditelusuri. Pada abad ke tujuh dalam batas- batas islam sendiri mulai membicaraka yang berkisar pada masalah – masalah keadilan tuhan dan tanggung jawab manusia. Para ahli melaporkan bahwa sekelompok ahli teologi pertama terlibat dalam pembicaraan mengenai kebebasan kehendak dan takdir, sebuah pokok persoalan yang pada umumnya di kenal sebagai masalah utama pertama yang mulai di bicarakan ahli – ahli kalam awal. Aliran mu’tazilah yang meneruskan alur spekulasi ini membaenarkan adanya kebebasan individu di satu pihak dan keadilan tuhan di pihak lain.[3] Dan sudah barang tentu sekalipun mereka menopang pendapatnya dengan mengutip ayat – ayat Al-Qur’an, namun kecenderungan mereka umumnya adalah mangajukan argument – arguman etis dan rasional yang ketat sekali dalm menopang pendapat mereka.[4]
Perkembangan filsafat dan teologi dalam islam berhubungan erat dengan munculnya dinasti Abbasiyah pada pertengahan abad kedelapan. Perhatian kepada ilmu pengetahuan dan filsafat tumbuh selama periode ini. Pada abad ini pula pemilihan yang sangat radikal yang timbula akibat diperkenalkanya pikiran yunani adalah unsure progesif yang sungguh – sungguh berusaha menundukkan keterangan wahyu kepada ketelitian pemikiran filosofis dan unsure konservatif yang menarik diri sama sekali dari filsafat atas asumsi bahwa filsafat mengingkari tuhan dan unsure – unsure luar yang patut di curigai. Pemilihan ini senantiasa muncul kembali sepanjang sejarah islam semacam dosa geologis yang memecah belah keutuhan islam.[5] Tingkat kesetiaan yang berbeda – beda kepada filsafat filsafat yunani tidak hanya menimbulkan aliran – aliran pemikiran teologis yang bermacam – macam, tetapi juga melahirkan gagsan – gagasan helenik yang lebih tegas yang akan di sebut sebagai filsafat islam. Pertumbuhan dan perkembangan aliran ini merupakan perhatian utama sejarah sekarang ini. Teologi skolastik akan di singgung sejauh ia menyokong bertentangan dengan atau menghindari menghindari filsafat islam kepada teologi mungkin di masukkan gerakan lain yang hubungannya dengan filsafat mengambang antara dua kutub yang sama sekali mendukung atau menyanggah mistkisme atau sufisme. mistisme atau pengalaman mistis berbeda dengan penga;laman rasional atau filosofis , tetapi lepas dari apakah berbeda atau tidak ia hamper tidak dapat di pisahkan dari aspirasi rasuional dan filosofis manusia, karena ia merupakan obyek yang di cari oleh akal yakni pemahaman tertinggi dan menyeluruh tentang realitas.
 Masa awal aliran filsofis islam bertepatan dengan penerjemahan pertama karya – karya tokoh yunani ke dalam bahasa arab dari bahaa siria dan yunani.Di samping karya – karya ilmiah dan medis, nampaknya telah da kumpulan aforisme moral yang di anggap berasal dari sokrates, solon, hermes, phitagoras dan lain- lain baik yang nyata maupun fiktif di antara naskah -naskah yang di terjemhkan paling awal di terjemahkan menggunakan bahasa arab.  Pada abad kedelapan fil;safat – filsafta abstrak mulai di populerkan melalui keistimewaan – keistimewaan personal dari orang – orang seperti putra mahkota Ummayah, Khalid bin Zadid dan lain – lain yang telah memperoleh kegairahan yang luar biasa dalam mempelajari bentuk – bentuk persua, india, babilonia kuno umumnya dan bentuk – bentuk yunani dan helenistik khususnya.

2.      Tokoh  Dan Karyanya
a)      AL – KINDI
Al- Kindi ( 185 H/ 801 H- 260 H/873) adalah filosof muslim pertama. Pengetahuan filsafat pada abad ke 2 h berada di tangan orang – orang Kristen Syria, yang terutama para dokter. Mereka mulai menerjemahkan karya – karya berbahasa yunani ke dalam bahasa arab atas dorongan Al kehkhalifahan -Amin(809-813), Al-Ma’mun(813-833), Al-Mu’tasim(833-842),Al-Watsiq(842-847),dan Al-Mutawakkil (847-861).
 Sebagai muslin arab pertama yang mempelajari ilmu pengetahuan dan filasafat al kindi patut di sebut sebagai ahli filsafat arab.[6]
Al-Kindi lahir dari keluarga berdarah arab yang berasal dari suku kindah salah satu suku besar daerah jazirah arab selatan .Al-Kindi telah menulis hampir seluruh ilmu pengetahuan yang berkembang pada saat itu. Tetapi ,diantara sekian banyak ilmu,ia sangat menghargai matematika .  Al-Kindi mengarang buku-buku yang menganut keterangan Ibnu Al-Nadim buku yang ditulisnya berjumlah 241 dalam bidang filsafat, logika, arithmatika, astronomi, kedokteran, ilmu jiwa, politik, optika, musik, matematika dan sebagainya. Dari karangan-karangannya, dapat kita ketahui bahwa Al-Kindi termasuk penganut aliran Eklektisisme; dalam metafisika dan kosmologi mengambil pendapat Aristoteles, dalam psikologi mengambil pendapat Plato, dalam hal etika mengambil pendapat Socrates dan Plato.
Mengenai filsafat dan agama, Al-Kindi berusaha mempertemukan amtara kedua hal ini; Filsafat dan agama. Al-Kindi berpendapat bahwa filsafat adalah ilmu tentang kebenaran atau ilmu yang paling mulia dan paling tinggi martabatnya. Dan agama juga merupakan ilmu mengenai kebenaran, akan tetapi keduanya memiliki perbedaan.
Mengenai hakikat Tuhan, Al-Kindi menegaskan bahwa Tuhan adalah wujud yang hak (benar), yang bukan asalnya tidak ada menjadi ada, ia selalu mustahil tidak ada, ia selalu ada dan akan selalu ada. Jadi Tuhan adalah wujud sempurna yang tidak didahului oleh wujud yang lain, tidak berakhir wujudNya dan tidak wujud kecuali denganNya.
Unsur-unsur filsafat yang kita dapati pada pemikiran Al-Kindi ialah:
a.       Aliran Pythagoras tentang matematika sebagai jalan ke arah filsafat.
b.      Pikiran-pikiran Aristoteles dalam soal-soal fisika dan metafisika, meskipun Al-Kindi tidak sependapat dengan Aristoteles tentang qadimnya alam.
c.       Pikiran-pikiran Plato dalam soal kejiwaan.
d.      Pikiran-pikiran Plato dan Aristoteles bersama-sama dalam soal etika.
e.       Wahyu dan iman (ajaran-ajaran agama) dalam soal-soal yang berhubungan dengan Tuhan dan sifat-sifatNya.
f.       Aliran Mu’tazilah dalam memuja kekuatan akal manusia dan dalam menakwilkan ayat-ayat Qur’an.
Haruslah diakui bahwa Al-Kindi tidak mempunyai sistem filsafat yang lengkap. Jasanya ialah karena dia adalah orang yang pertama-tama membuka pintu filsafat bagi dunia Arab dan diberinya corak Arab keislaman.
Karya – karya al- kindi antara lain[7]:
1.        Kitab Kimiya’ Al-‘Itr ( book of chemistery uf perfume)
2.        Kitab fi isti’ mal Al-‘Adad Al- Hindi ( on the use of the Indian numerals )
3.        Risala fi-illa al- failali- madd wa I -fazr
4.        Kitab Ash-Shu’a’at
5.        The medical formulary of Arabian of al-kindi
6.        Al- kindi’s metaphysics: a translation of yaqub ibn ishaq al-kindi’s treatise
7.        Scientific weatger forecasting in the middle ages the writings of al-kindi
8.        Al-kindi’s treatise on cryptanalysis.

b)     AL FARABI
Abu Nasr al – Farabi lahir pada tahun 258 H/ 870 M dan meninggal pada tahun 339 H/ 950 M. sebagai pembangun agung system filsafat, ia telah membaktikan diri untuk berpikir dan merenung, menjauh dari kegiatan politik, gangguan dan kekisruhan masyarakat . ia telah meninggalkan sejumlah risalah penting.[8] Al Faraby merupakan filosuf islam yang pertama  dan terbesar  yang memiliki keahlian dalam banyak bidang  keilmuan dan memandang filsafat secara utuh juga menyeluruh serta mengupasnya dengan sempurna. Dalam mengembangkan keilmuannya Al Faraby telah memberikan keilmuwannya kepada Ibnu Sina,ibn rusyd serta filosof filosof lainnya. Al Faraby  juga di kenal “ guru kedua”setelah Aristoteles karena dia merupakan filosof pertama yang berupaya menghadapkan. Mempertalikan dan sejauh mungkin menyelaraskan filsafat dengan islam serta berupaya membuatnya bisa dimengerti.
 Pendiri filsafat Islam yang sebenarnya ialah Al-Farabi. matematika, kimia, astronomi, kemiliteran, musik, ilmu alam, ketuhanan, fiqih, dan mantik.
Sebagian besar karangan-karangan Al-Farabi terdiri dari ulasan dan penjelasan terhadap filsafat Aristoteles, Plato, dan Galenius, dalam bidang-bidang logika, fisika, etika, dan metafisika. Meskipun banyak tokoh filsafat yang diulas pikirannya, namun ia lebih terkenal sebagai pengulas Aristoteles.
Di antara karangan-karangannya ialah:
a.       Aghradlu ma Ba’da at-Thabi’ah.
b.      Al-Jam’u baina Ra’yai al-Hakimain (Mempertemukan Pendapat Kedua        Filosof; maksudnya Plato dan Aristoteles).
c.       Tahsil as-Sa’adah (Mencari Kebahagiaan).
d.      ‘Uyun al-Masail (Pokok-Pokok  persoalan).
e.       Ara-u Ahl-il Madinah al-Fadhilah (Pikiran-Pikiran Penduduk Kota Utama Negeri Utama).
f.       Ih-sha’u al-Ulum (Statistik Ilmu).
g.      Risalah Al-Aql.
h.      Fushul al-Hukum
Menurut Dr. Ibrahim Madkour, filsafat Al-Farabi adalah filsafat yang bercorak spiritual-idealis, sebab menurut Al-Farabi, dimana-mana ada roh. Tuhannya adalah Roh dari segala Roh. Akal yang dikonsepsikannya yaitu ‘Uqul Mufariqah (akal yang terlepas dari benda) merupakan makhluk rohani murni, sedang kepala negeri- utamanya, menguasai badannya. Roh itu pula yang menggerakkan benda-benda langit dan mengatur alam di bawah bulan.
      Meskipun Al-Farabi telah banyak mengambil dari Plato, Aristoteles dan Plotinus, namun ia tetap memegangi kepribadian, sehingga pikiran-pikiranya tersebut merupakan filsafat Islam yang berdiri sendiri, yang bukan filsafat stoa, atau Peripatetik atau Neo Platonisme. Memeng bisa dikatakan adanya pengaruh aliran-aliran tersebut, namun bahannya yang pokok adalah dari Islam sendiri.
     Karya-karya nyata dari Al Faraby  adalah:
1.      Al jami’u Baina Ra’yai  Al Hakimain Afalatoni Al hahiy wa Aristho-thails (pertemuan atau penggabungan pendapat antara plato dan aristoteles).
2.      As syisyah(ilmu politik).
3.      Ihsho’u Al ulum (kumpulan berbagai ilmu).
4.      Arroo’u Ahli Al Madinati Al Fadilah (pemikiran-pemikiran utama pemerintahan).
Beliau wafat pada bulan Desember 950 M di Damaskus dalam usia 80  tahun.
c)      AL- RAZI
Abu bakr Muhammad abn zakaria ibn Yahya al- Razi lahir di Rayy, pada tanggal 1 sya’ban 251 H/ 865M. Untuk pertama kalinya ia mempelajari ilmu kimia dan kemudian meninggalkannya karena matanya terserang penyakit akibat dari percobaan yang dilakukannya.[9] Kemudian ia mempelajari ilmu kedokteran, gurunya adalah Ali ibn Rabban al- Thabrani adalah sosok dokter dan filosof yang lahir di merv tahun 192 H/ 808 M dan meninggal pada tahun 240 H/ 855 M. Di kota kelahirannya al- razi terkenal sebagai dokter ia memimpin rumah sakit di Rayy, ketika Mansur ibn ray memimpin sebagai gubenur Rayy.
Al- Razi memiliki banyak karangan- karangan buku,  menurut Al-Birumi ada sekitar dua puluh satu karya Al-Razi tentang alkemi yang terbesar adalah Kitab Sirr Al –Asrar.Dan buku-buku tersebut di kelompokkan sebagai berikut[10] :
1.      Ath-thibb ar-ruhani
2.      Ash-shirat al- falsafiyyah
3.      Amarat iqbal ad-daulah
4.      Kitab al-ladzdzah
5.      Kitab al-ilm al-illahi
6.      Maqolah fi ma’bad ath-thabi’ah
7.      Al-hawi fi ath-thibb
8.      Manshuri
9.      Kitab Sirr al- ansar
10.  Maluki
11.  Kitab al-jami al-kabir.
d)     IBN SINA
Ibn sina dilahirkan pada masa kekacauan dimana khilafah Abbasiyah mengalami kemunduran dan negeri- negeri yang mula mula berada di bawah kekuasaan kholifah tersebut mulai melepaskan diri satu persatu untuk berdiri sendiri. Dian lahir di kota Baghdad dimana kota Baghdad itu sendiri adalah sebagai pusat pemerintahan khilafah Abbasiyah, dikuasai oleh golonan Banu Buwaih pada tahum 334 H Dan kekuasaan mereka berlangsung terus sampai tahun 447 H.[11] Di antara daerah- daerah yang berdiri sendiri ialah Daulat Samani di Bukhara, dan di antara khalifahnya ialah Nuh bin Mansur. Pada masanya yaitu di tahun 340 H ( 980 M ), di suatu temoat bernama Afsyana, daerah Bukhara, Ibn Sina di lahirkan dan di besarkan. Di Bukhara ia menghafal al-quran dan belajar ilmu- ilmu agama serta ilmu astronomi sedangkan pada saat usianya baru sepuluh tahun ia mempelajari matematika, fisika, logika dan ilmu metafisika. Baru sesudah itu ia mempelajari ilmu kedokteran pada Isa bin Yahya, seorang masehehi.
Kehidupan ibn Sina di isi dengan kesibukan-kesibukan dalam bekerja dan mengarang, menulis dengan kesenangan dan kepahitan hidup bersama-sama dan boleh jadi keadaan inilah yang menyebabkan ia tertimpa penyakit yang tidak bias di ubati lagi. Pada tahun 428 H/ 1037 M, ia meninggal dunia di Hamadzan, pada usia 50 tahun.
Karya – karyanya sebenarnya hidup Ibn Sina tidak pernah mengalami ketenangan dan usianya pun tidak panjang. Meskipun banyak kesibukan – kesibukannya dalam urusan politik , sehingga ia tidak mempunyai banyak kesempatan untuk mengarang, namun ia telah berhasil meninggalkan berpuluh – puluh karangan. Di antara karangan – karangan tersebut yang terkenal adalah;
1.      Asy- syifa . buku ini adalah buku filsafat yang terpenting dan terbesar dari ibn sina, dan tersiri dari empat bagian yaitu : logika, fisika, matematika, dan metafisika ( ketuhanan) .
2.      An-Najat buku ini merupakan keringkasan buku as-syifa dan pernah di terbitkan bersama – sama dengan buku al-qonun dalam ilmu kedokteran pada tahun 1593 M dan pada tahun 1331 M di mesir.
3.      Al-isyarat wat –tanbihat. Buku ini adalah buku terahgir dan yang paling baik dan pernah di terbitkan di leiden pada tahun 1892 M.
4.      AL-Hikmah al-Masyriqiyyah. Buku ini banyak yang mengatakan memuat logika tetapi juga ada yang mengatakan memuat ilmu tasawuf.

5.      Al-Qonun.
6.      Buku mengenai politik seperti: Risalah As-Siyasah, Fi Isbati an-Nubuwah, Al-Arzaq,
7.      Buku mengenai Tafsir seperti: Surah al-Ikhlas, Surah al-Falaq, Surah an-Nas, Surah al-Mu’awizataini, Surah al-A’la.
8.      Buku Psikologi seperti: An-Najat.
9.      Buku ilmu kedokteran seperti: Al-Qanun fi al-Thibb, al-Urjuzah fi At-Tibi, al-Adwiyah al-Qolbiyah, Kitabuhu al-Qoulani, Majmu’ah Ibn Sina al-Kubra, Sadidiyya.
10.  Buku tentang Logika seperti: Al-Isyarat wat Tanbihat, al-Isyaquji, Mujiz, Kabir wa Shaghir.
11.  Buku tentang musik seperti: Al-Musiqa.
12.  Al-Mantiq, diuntukkan buat Abul Hasan Sahli.

e)      IBN BAJAH
Dalam suasana perkembangan ilmu muncullah seorang filosof Andalus bernama Abu Bakar Muhammad BIN Yahya Ibn Bajah, terkenal dengan julukan Ibnnul – Sha’igh * anak tukang emas, di eropa yang terkenal dengan nama Avenpace). Ia lahir dalam abad ke 5 H dan wafat pada tahun 533 H/ 1138M. tanggal kelahirannya tidak di ketahui orang. Ia berkicimpung di dunia politik dan selama dua puluha tahun bekerja sebagai penguasa daerah Granada dan Saragoza di bawah yusuf al- Murabithi. Setelah itu ia pergi ke Fez dan wafat di sanakarena di racun musuh-musuhnya yang menuduhnya telah menjadi kafir.[12]  Selama hidup ibn bajah mendalami ilmu alam, ilmu matematika, ilmu astronomi dan music. Ia banyak menulis uraian dan penjelasan tentang filsafat aristoteles, dengan begitu ia membuka pintu bagi Ibn Rusyd. Dari buku – buku ibn bajah, ibn rusyd banyak mengambil intisari pemikirannya bahkan dalam batas – batas tertentu ia terpengaruh olehnya. Ibn Bjah memang mengikuti filsafat Yunani, terutama pendapat Phitagoras yang menggolongkan manusia menjadi dua golongan , yaitu kaum awanm dan kaum khawas. Menburut plato golongan tersebut di pimpin oleh seorang filosof. Islam menolak pandangan tersebut karena islam menganut prinsip persamaan antara sesame manusia. Islam tidak memandang seseorang lebih utama dari pada yang lain kecuali atas dasar besar takwanya kepada allah.
Karya- Karya Ibn Bajah :

1.      Filsafat al-Wada’, berisi tentang ilmu pengobatan
2.      Tardiyyan, berisi tentang syair pujian
3.      Kitab an-Nafs, berisi tentang catatan dan pendahuluan dalam bahasa Arab
4.      Tadbir al-Mutawahhid, rezim satu orang
5.      Risalah-risalah Ibnu Bajjah yang berisi tentang penjelasan atas risalah-risalah al-Farabi dalam masalah logika.
6.      Karya-karya yang disunting oleh Asin Palacis dengan terjemahan bahasa Spanyol dan catatan-catatan yang diperlukan:
a.       Kitab al-Nabat, al-Andalus jilid V, 1940
b.      Risalah Ittishal al-Aql bil insan, al-Andalus, jilid VII, 1942
c.       Risalah al-Wada’, al-Andalus, jilid VIII, 1943
d.      Tadbir al-Mutawahhid, dengan judul el-Regimen del solitario, 1946
7.      Majalah al-Majama’ al-Ilm al-Arabi.

3.      Pengaruh Filsafat Islam Pada Masa Sekarang
Filsafat arab mempengaruhi atas munculnya ilmu pengetahuan barat yang mencerminkan pandanan- pandangan Friedrich Engels, yang berhutang pada orang- orang arab karena telah m,emperkenalkan metode induktif, dengan perantaraan Roger Bacon ke dunia barat.[13]  Tetapi lebih khusus marirah seperti kaum marxis lainnya, nampaknya melihat dalam aristotelianisme dari banyak filosof uslam, suatu abad pertengahan terhadap adealisme platonic dan symbol dari kecenderungan- kecenderungan materialistic yang di anggap benar dalam pemikiran islam.
Pada saat ini banyak mahasiswa- mahasiswa islam baik di arab maupun di barat mulai dengan premis historis yang keliru atau menolak sama sekali historieitas cultural. Hal- hal yabg lain di antaranya mereka mempecampuradukkan empat bidang penelitian yang berlainan yang harus tegas di bedakan, yaitu islam sebagai sebuah gerakan historis, sebuah kebudayaan, sebuah moralitas dan sebuah kepercayaan keagamaan. Dengan hal ini mereka tidak dapat memahami banyak segi sejarah muslim secara obyektif dan oleh karena itu juga secara ilmiah.
Meskipun begitu tragedy kaum intelektual arab tenggelam lebih dalam lagi. Sebagai seorang anggota dari suatu komunitas yang di tundukkan, ia harus menghadapi dengan penuh keberanian tuntutan – tuntutan modernism yang mendesak tanpa mengorbankan kebudayaan nasionalisme dari sinilah muncullah “ fundamentalisme”  para pembaharu pertama, yang hanya mau menerima aspek- aspek teknologis dan praktis peradaban barat untuk tujuan- tujuan prakmatis saja. Meskipun begitu konsensi pertama ini segera di ikuti oleh langkah- langkah yang lebih radikaldi sepanjang alur westernisasi, yang di tandai oleh pengakuan terhadap keunggulan budaya barat, dan lembaga – lembaga politik yang di hubungkan dengannya. Hal ini menimbulkan tipe kedua yaitu kaum intelektual yaitu kaum liberal, yamg secara perlahan- lahan terasing dari tradisi kebudayaannya sendiri dan yang setahap demi setahap terdorong untuk mengambil salah satu dari dua sikap: menarik diri dari kancah politik aktif dan beralih pada haluan revolusioner.
Filsafat juga mempengaruhi aplikasi ilmu dan teknologi dalam berbagai sektor kehidupan manusia dan Filsafat pada zaman kontemporer tidak segan-segan melakukan dekonstruksi (perbaikan) dan peruntuhan terhadap teori-teori ilmu yang pernah ada untuk kemudian menyodorkan pandangan-pandangan baru dalam rekonstruksi ilmu yang mereka bangun. Di antara ilmu khusus, bidang fisika menempati kedudukan yang paling tinggi dan banyak dibicarakan oleh para filsuf. Menurut Trout, fisika dipandang sebagai dasar ilmu pengetahuan yang subjek materinya mengandung unsur-unsur fundamental yang membentuk alam semesta. Secara historis hubungan antara fisika dengan filsafat terlihat dalam dua cara :
1.Diskusi filosofis mengenai metode fisika dan dalam interaksi antara pandangan substansial tentang fisika misalnya tentang materi, kuasa, konsep ruang, dan waktu.
2.Ajaran filsafat tradisional yang menjawab tentang materi, kuasa, ruang dan waktu.
Fisikawan Albert Einstein menyatakan alam itu tidak berhingga besarnya dan tidak terbatas, tetapi juga tidak berubah status totalitasnya atau bersifat statis dari waktu ke waktu. Einstein percaya akan kekekalan materi, berarti alam semesta itu kekal, dengan kata lain tidak mengakui adanya penciptaan alam.
Zaman kontemporer ini juga ditandai dengan penemuan berbagai teknologi canggih seperti teknologi komunikasi, komputer, satelit komunikasi, internet, dan sebagainya.  Bidang ilmu lain juga mengalami kemajuan pesat, sehingga terjadi spesialisasi ilmu yang semakin tajam. Ilmuwan kontemporer mengetahui hal yang sedikit, tetapi secara mendalam. Disamping kecenderungan ke arah spesialisasi, kecenderungan lain adalah sintesis antara bidang ilmu satu dengan yang lainnya. Sehingga dihasilkannya bidang-bidang ilmu baru. Filsafat sampai saat ini masih mempengaruhi dan terus menguasai kancah intelektual saat ini.







III.   KESIMPULAN
1)      Sejarah Filsafat Islam
Dalam sejarah, pertemuan Islam (kaum muslimin) dengan filsafat, terjadi pada abad-abad ke-8 masehi atau abad ke-2 Hijriah, pada saat Islam berhasil mengembangkan sayapnya dan menjangkau daerah-daerah baru. Dalam abad pertengahan, filsafat dikuasai oleh umat Islam. Buku-buku filsafat Yunani, diseleksi dan disadur seperlunya, serta diterjemahkan ke dalam bahasa Arab. Minat dan gairah mempelajari filsafat dan ilmu pengetahuan waktu itu begitu tinggi karena pemerintahlah yang menjadi pelopor serta pioner utamanya
2)      Tokoh dan Karyanya
a)      AL – KINDI
Al- Kindi ( 185 H/ 801 H- 260 H/873) adalah filosof muslim pertama. Pengetahuan filsafat pada abad ke 2 h berada di tangan orang – orang Kristen Syria, yang terutama para dokter. Mereka mulai menerjemahkan karya – karya berbahasa yunani ke dalam bahasa arab atas dorongan Al kehkhalifahan -Amin(809-813), Al-Ma’mun(813-833), Al-Mu’tasim (833-842), Al-Watsiq (842-847),dan Al-Mutawakkil (847-861).
Diantara karya-karyanya adalah:
1.       .Asy- syifa .
2.      An-Najat
3.      Al-isyarat wat –tanbihat.
4.      AL-Hikmah al-Masyriqiyyah.
5.      Al-Qonun.





b)       AL FARABI
Abu Nasr al – Farabi lahir pada tahun 258 H/ 870 M dan meninggal pada tahun 339 H/ 950 M. sebagai pembangun agung system filsafat, ia telah membaktikan diri untuk berpikir dan merenung, menjauh dari kegiatan politik, gangguan dan kekisruhan masyarakat . ia telah meninggalkan sejumlah risalah penting.
Karya-karya nyata dari Al Faraby  adalah:
1.      Al jami’u Baina Ra’yai  Al Hakimain Afalatoni Al hahiy wa Aristho-thails (pertemuan atau penggabungan pendapat antara plato dan aristoteles).
2.      As syisyah(ilmu politik).
3.      Ihsho’u Al ulum (kumpulan berbagai ilmu).
4.      Arroo’u Ahli Al Madinati Al Fadilah (pemikiran-pemikiran utama pemerintahan
c)      AL- RAZI
Abu bakr Muhammad abn zakaria ibn Yahya al- Razi lahir di Rayy, pada tanggal 1 sya’ban 251 H/ 865M.
Di antara karangan – karangan tersebut yang terkenal adalah;
1.      Ath-thibb ar-ruhani.
2.      Ash-shirat al- falsafiyyah.
3.      Amarat iqbal ad-daulah.
4.      Kitab al-ladzdzah.
5.      Kitab al-ilm al-illahi
d)      IBN BAJAH
Dalam suasana perkembangan ilmu muncullah seorang filosof Andalus bernama Abu Bakar Muhammad BIN Yahya Ibn Bajah, terkenal dengan julukan Ibnnul – Sha’igh * anak tukang emas, di eropa yang terkenal dengan nama Avenpace). Ia lahir dalam abad ke 5 H dan wafat pada tahun 533 H/ 1138M. tanggal kelahirannya tidak di ketahui orang.

Karya- Karya Ibn Bajah :
1.      Filsafat al-Wada’, berisi tentang ilmu pengobatan
2.      Tardiyyan, berisi tentang syair pujian
3.      Kitab an-Nafs, berisi tentang catatan dan pendahuluan dalam bahasa Arab
4.      Tadbir al-Mutawahhid, rezim satu orang
5.      Risalah-risalah Ibnu Bajjah yang berisi tentang penjelasan atas risalah-risalah al-Farabi dalam masalah logika.
3)       Pengaruhnya Pada Masa Sekarang
Filsafat arab mempengaruhi atas munculnya ilmu pengetahuan barat yang mencerminkan pandangan- pandangan Friedrich Engels, yang berhutang pada orang- orang arab karena telah m,emperkenalkan metode induktif, dengan perantaraan Roger Bacon ke dunia barat. Tetapi lebih khusus marirah seperti kaum marxis lainnya, nampaknya melihat dalam aristotelianisme dari banyak filosof islam, suatu abad pertengahan terhadap idealisme platonic dan symbol dari kecenderungan- kecenderungan materialistic yang di anggap benar dalam pemikiran islam. Filsafat juga mempengaruhi aplikasi ilmu dan teknologi dalam berbagai sektor kehidupan manusia dan
Pada saat ini banyak mahasiswa- mahasiswa islam baik di arab maupun di barat mulai dengan premis historis yang keliru atau menolak sama sekali historieitas cultural. Hal- hal yabg lain di antaranya mereka mempecampuradukkan empat bidang penelitian yang berlainan yang harus tegas di bedakan, yaitu islam sebagai sebuah gerakan historis, sebuah kebudayaan, sebuah moralitas dan sebuah kepercayaan keagamaan. Dengan hal ini mereka tidak dapat memahami banyak segi sejarah muslim secara obyektif dan oleh karena itu juga secara ilmiah
Filsafat sampai saat ini masih mempengaruhi dan terus menguasai kancah intelektual saat ini.


IV.   PENUTUP
Demikianlah hasil makalah  yang dapat kami paparkan dalam makalah singkat ini kira nya dapat memberikan wacana baru dan menambah wawasan khususnyadalam filsafat islam. Semoga bermanfaat bagi pembaca pada umumnya serta bagi pemakalah khususnya. Kami sadar bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, karena kesempurnaan semata-mata hanyalah milikNya. Untuk itu kami minta maaf dan kami  membutuhkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca untuk dapat memperbaiki makalah – makalah  kami berikutnya.






















DAFTAR PUSTAKA

H.A Mustofa, Filsafat Islam, Bandung:  Cv. Pustaka Setia, 1997.
Zubaidi, Filsafat Barat, Yogyakarta : Arruz Media, 2007.
Al-Ahnawi, Fuad Ahmad, Filsafast Islam, Jakarta: Pustaka Firdaus, 1997.
 Supriyadi,Dedi, , Pengantar Filsafat Islam konsep filsuf dan ajarannya, Cv PustakaSetia, Bandung, 2009,
M.M. Syarif, Para Filosof Muslim, Bandung: Mizan, cet. 1, 1985.
Hanna, Ahmad, Pengantar Filsafat Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1996.
Fakhry, Majid, Sejarah Filsafat Islam, Jakarta: Pustaka Jaya, 1986.





[1]H.A Mustofa, Filsafat Islam, Bandung: cv. Pustaka Setia, 1997, hal17
[2]Zubaidi, Filsafat Barat, Yogyakarta : Arruz Media, 2007, hal 12
[3]Majid Fakhry, Sejarah Filsafat Islam, Pustaka Jaya,  cet. 1, Jakarta, 1986, hal. 19
[4]  Ibid
[5]  Ibid hal. 21
[6]M. M. Syarif, Para Filosof Muslim, Mizan, Bandung , cet. 1, 1985, hal. 11
[7] Dedi, Supriyadi, Pengantar Filsafat Islam konsep filsuf dan ajarannya, Cv PustakaSetia, Bandung, 2009, hal. 54
[8]  Ahmad,hanna. Pengantar Filsafat Islam. Bulan Bintang: Jakarta. 1996. Hal. 54
[9]M.M.Syarif, Loc cit, hal. 31
[10]Dedi, Supriyadi,Loc cit, hal. 72
[11]Ahmad, Hanna,loc cit , hal. 116.
[12] Ahmad, fuad al-Ahnawi, Filsafast Islam, Pustaka Firdaus , Jakarta, 1997, Hal. 18
[13]  Majid, Fakhry, Loc Cit, hal.498

Tidak ada komentar:

Posting Komentar