FILSAFAT
ISLAM
SEJARAH,
TOKOH, KARYA danPENGARUHNYA PADA MASA SEKARANG
Disusun
Guna Memenuhi
Mata
Kuliah: Filsafat Islam
Dosen
Pengampu: Efa Ida Amaliah, MA
Disusun
oleh:
EKO
KURNIA SUKMASARI
112248
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
JURUSAN TARBIYAH / PAI
TAHUN 2012 / 2013
I.
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Filsafat islam adalah hasil sebuah proses intelektual yang rumit
dimana para cendikiawan siria , Persia, turki, barbar dan lain- lain turut
aktif mengambil bagian. Meskipun begitu unsure arab begitu dominan, sehingga
filsafat arab barangkali lebih tepat digunakan. Meskipun demikian saya
mengutamakan menamakannya filsafat islam, karena islam bukan akidah saja,
tetapi juga sbagai peradaban. Setiap peradapan mempunyai kehidupan sendiridalam
aspek moral, material, intelektual dan emosional. Dengan demikian filasafat
islam mencakup seluruh studi filosofis yang di tulis di bumi islam, apakah ia
hasil karya orang – orang islam atau orang – orang yahudi .[1]
Banyak pendapat bahwa
filsafat lahir dari Yunani, namun ada juga yang mengatakan bahwa filsafat dimulai
dari Islam. Ada lagi yang berpendapat asal mula filsafat dari gabungan
keduanya. Filsafat Islam tidak dapat dipisahkan dari filsafat Yunani kuno
sebagai awal munculnya sejarah perkembangan filsafat. Filsafat Islam memiliki
kisah tersendiri dalam sejarah perkembangannaya
Pemikiran yang mendalam untuk mencari kebenaran merupakan
hakekat dari filsafat, maka filsafat sangat perlu untuk dipelajari agar dapat memahami
persoalan pemikiran yang sedang berkembang. Studi filsafat dapat membantu dalam
membangun keyakinan keagamaan berdasarkan kematangan intelektualitas. Filsafat
dapat mendukung kepercayaan keagamaan seseorang, asal kepercayaan tersebut
tidak tergantung pada konsepsi pra ilmiah yang usang, sempit dan dogmatis.[2]
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana Sejarah Filsafat islam
2.
Siapa saja tokoh- tokoh dan
karya- karyanya dalam filsafat islam
3.
Bagaimana Pengaruhnya pada masa sekarang
II.
PEMBAHASAN
1.
Sejarah Filsafat Islam
Dalam sejarah,
pertemuan Islam (kaum muslimin) dengan filsafat, terjadi pada abad-abad ke-8 masehi atau abad ke-2 Hijriah, pada saat
Islam berhasil mengembangkan sayapnya dan menjangkau daerah-daerah baru. Dalam
abad pertengahan, filsafat dikuasai oleh umat Islam. Buku-buku filsafat Yunani,
diseleksi dan disadur seperlunya, serta diterjemahkan ke dalam bahasa Arab. Minat
dan gairah mempelajari filsafat dan ilmu pengetahuan waktu itu begitu tinggi
karena pemerintahlah yang menjadi pelopor serta pioner utamanya.
Dua imperium besar pada masa itu, yakni
Abbasiyah dengan ibu kotanya Bagdad (di Timur), dan Umayyah dengan ibu kotanya Kordova (di Barat) menjadi pusat peradaban
dunia yang menghasilkan banyak orang bergelut dalam dunia kefilsafatan. Untuk
mengetahui sejarah perkembangan filsafat Islam, maka kehadiran para filosof
muslim dalam dunia kefilsafatan dari masa ke masa harus ditelusuri. Pada abad
ke tujuh dalam batas- batas islam sendiri mulai membicaraka yang berkisar pada
masalah – masalah keadilan tuhan dan tanggung jawab manusia. Para ahli
melaporkan bahwa sekelompok ahli teologi pertama terlibat dalam pembicaraan mengenai
kebebasan kehendak dan takdir, sebuah pokok persoalan yang pada umumnya di
kenal sebagai masalah utama pertama yang mulai di bicarakan ahli – ahli kalam
awal. Aliran mu’tazilah yang meneruskan alur spekulasi ini membaenarkan adanya
kebebasan individu di satu pihak dan keadilan tuhan di pihak lain.[3] Dan sudah barang tentu sekalipun mereka menopang pendapatnya dengan
mengutip ayat – ayat Al-Qur’an, namun kecenderungan mereka umumnya adalah
mangajukan argument – arguman etis dan rasional yang ketat sekali dalm menopang
pendapat mereka.[4]
Perkembangan filsafat
dan teologi dalam islam berhubungan erat dengan munculnya dinasti Abbasiyah
pada pertengahan abad kedelapan. Perhatian kepada ilmu pengetahuan dan filsafat
tumbuh selama periode ini. Pada abad ini pula pemilihan yang sangat radikal
yang timbula akibat diperkenalkanya pikiran yunani adalah unsure progesif yang
sungguh – sungguh berusaha menundukkan keterangan wahyu kepada ketelitian
pemikiran filosofis dan unsure konservatif yang menarik diri sama sekali dari
filsafat atas asumsi bahwa filsafat mengingkari tuhan dan unsure – unsure luar
yang patut di curigai. Pemilihan ini senantiasa muncul kembali sepanjang
sejarah islam semacam dosa geologis yang memecah belah keutuhan islam.[5] Tingkat kesetiaan yang berbeda – beda kepada filsafat filsafat yunani
tidak hanya menimbulkan aliran – aliran pemikiran teologis yang bermacam –
macam, tetapi juga melahirkan gagsan – gagasan helenik yang lebih tegas yang
akan di sebut sebagai filsafat islam. Pertumbuhan dan perkembangan aliran ini
merupakan perhatian utama sejarah sekarang ini. Teologi skolastik akan di
singgung sejauh ia menyokong bertentangan dengan atau menghindari menghindari
filsafat islam kepada teologi mungkin di masukkan gerakan lain yang hubungannya
dengan filsafat mengambang antara dua kutub yang sama sekali mendukung atau
menyanggah mistkisme atau sufisme. mistisme atau pengalaman mistis berbeda
dengan penga;laman rasional atau filosofis , tetapi lepas dari apakah berbeda
atau tidak ia hamper tidak dapat di pisahkan dari aspirasi rasuional dan
filosofis manusia, karena ia merupakan obyek yang di cari oleh akal yakni
pemahaman tertinggi dan menyeluruh tentang realitas.
Masa awal aliran filsofis islam bertepatan
dengan penerjemahan pertama karya – karya tokoh yunani ke dalam bahasa arab
dari bahaa siria dan yunani.Di samping karya – karya ilmiah dan medis,
nampaknya telah da kumpulan aforisme moral yang di anggap berasal dari
sokrates, solon, hermes, phitagoras dan lain- lain baik yang nyata maupun
fiktif di antara naskah -naskah yang di terjemhkan paling awal di terjemahkan
menggunakan bahasa arab. Pada abad kedelapan
fil;safat – filsafta abstrak mulai di populerkan melalui keistimewaan –
keistimewaan personal dari orang – orang seperti putra mahkota Ummayah, Khalid
bin Zadid dan lain – lain yang telah memperoleh kegairahan yang luar biasa
dalam mempelajari bentuk – bentuk persua, india,
babilonia kuno umumnya dan bentuk – bentuk yunani dan helenistik khususnya.
2.
Tokoh Dan Karyanya
a)
AL – KINDI
Al- Kindi ( 185
H/ 801 H- 260 H/873) adalah filosof muslim pertama. Pengetahuan filsafat pada
abad ke 2 h berada di tangan orang – orang Kristen Syria, yang terutama para
dokter. Mereka mulai menerjemahkan karya – karya berbahasa yunani ke dalam
bahasa arab atas dorongan Al kehkhalifahan -Amin(809-813), Al-Ma’mun(813-833),
Al-Mu’tasim(833-842),Al-Watsiq(842-847),dan Al-Mutawakkil (847-861).
Sebagai muslin arab pertama yang mempelajari
ilmu pengetahuan dan filasafat al kindi patut di sebut sebagai ahli filsafat
arab.[6]
Al-Kindi lahir
dari keluarga berdarah arab yang berasal dari suku kindah salah satu suku besar
daerah jazirah arab selatan .Al-Kindi telah menulis hampir seluruh ilmu
pengetahuan yang berkembang pada saat itu. Tetapi ,diantara sekian banyak ilmu,ia
sangat menghargai matematika . Al-Kindi
mengarang buku-buku yang menganut keterangan Ibnu Al-Nadim buku yang ditulisnya
berjumlah 241 dalam bidang filsafat, logika, arithmatika, astronomi,
kedokteran, ilmu jiwa, politik, optika, musik, matematika dan sebagainya. Dari
karangan-karangannya, dapat kita ketahui bahwa Al-Kindi termasuk penganut
aliran Eklektisisme; dalam metafisika dan kosmologi mengambil pendapat
Aristoteles, dalam psikologi mengambil pendapat Plato, dalam hal etika
mengambil pendapat Socrates dan Plato.
Mengenai
filsafat dan agama, Al-Kindi berusaha mempertemukan amtara kedua hal ini;
Filsafat dan agama. Al-Kindi berpendapat bahwa filsafat adalah ilmu tentang
kebenaran atau ilmu yang paling mulia dan paling tinggi martabatnya. Dan agama
juga merupakan ilmu mengenai kebenaran, akan tetapi keduanya memiliki
perbedaan.
Mengenai
hakikat Tuhan, Al-Kindi menegaskan bahwa Tuhan adalah wujud yang hak (benar),
yang bukan asalnya tidak ada menjadi ada, ia selalu mustahil tidak ada, ia
selalu ada dan akan selalu ada. Jadi Tuhan adalah wujud sempurna yang tidak
didahului oleh wujud yang lain, tidak berakhir wujudNya dan tidak wujud kecuali
denganNya.
Unsur-unsur
filsafat yang kita dapati pada pemikiran Al-Kindi ialah:
a.
Aliran
Pythagoras tentang matematika sebagai jalan ke arah filsafat.
b.
Pikiran-pikiran
Aristoteles dalam soal-soal fisika dan metafisika, meskipun Al-Kindi tidak
sependapat dengan Aristoteles tentang qadimnya alam.
c.
Pikiran-pikiran
Plato dalam soal kejiwaan.
d.
Pikiran-pikiran
Plato dan Aristoteles bersama-sama dalam soal etika.
e.
Wahyu dan iman
(ajaran-ajaran agama) dalam soal-soal yang berhubungan dengan Tuhan dan
sifat-sifatNya.
f.
Aliran
Mu’tazilah dalam memuja kekuatan akal manusia dan dalam menakwilkan ayat-ayat
Qur’an.
Haruslah diakui
bahwa Al-Kindi tidak mempunyai sistem filsafat yang lengkap. Jasanya ialah
karena dia adalah orang yang pertama-tama membuka pintu filsafat
bagi dunia Arab dan diberinya corak Arab keislaman.
1.
Kitab Kimiya’
Al-‘Itr ( book of chemistery uf perfume)
2.
Kitab fi isti’
mal Al-‘Adad Al- Hindi ( on the use of the Indian numerals )
3.
Risala fi-illa
al- failali- madd wa I -fazr
4.
Kitab
Ash-Shu’a’at
5.
The medical
formulary of Arabian of al-kindi
6.
Al- kindi’s
metaphysics: a translation of yaqub ibn ishaq al-kindi’s treatise
7.
Scientific
weatger forecasting in the middle ages the writings of al-kindi
8.
Al-kindi’s
treatise on cryptanalysis.
b)
AL FARABI
Abu Nasr al – Farabi lahir pada tahun 258 H/
870 M dan meninggal pada tahun 339 H/ 950 M. sebagai pembangun agung system
filsafat, ia telah membaktikan diri untuk berpikir dan merenung, menjauh dari
kegiatan politik, gangguan dan kekisruhan masyarakat . ia telah meninggalkan
sejumlah risalah penting.[8] Al Faraby merupakan filosuf islam yang pertama dan terbesar
yang memiliki keahlian dalam banyak bidang keilmuan dan memandang filsafat secara utuh
juga menyeluruh serta mengupasnya dengan sempurna. Dalam mengembangkan keilmuannya
Al Faraby telah memberikan keilmuwannya kepada Ibnu Sina,ibn rusyd serta filosof
filosof lainnya. Al Faraby juga di kenal
“ guru kedua”setelah Aristoteles karena dia merupakan filosof pertama yang
berupaya menghadapkan. Mempertalikan dan sejauh mungkin menyelaraskan filsafat
dengan islam serta berupaya membuatnya bisa dimengerti.
Pendiri
filsafat Islam yang sebenarnya ialah Al-Farabi. matematika, kimia, astronomi,
kemiliteran, musik, ilmu alam, ketuhanan, fiqih, dan mantik.
Sebagian besar karangan-karangan Al-Farabi
terdiri dari ulasan dan penjelasan terhadap filsafat Aristoteles, Plato, dan
Galenius, dalam bidang-bidang logika, fisika, etika, dan metafisika. Meskipun
banyak tokoh filsafat yang diulas pikirannya, namun ia lebih terkenal sebagai
pengulas Aristoteles.
Di antara karangan-karangannya ialah:
a.
Aghradlu ma
Ba’da at-Thabi’ah.
b.
Al-Jam’u baina
Ra’yai al-Hakimain (Mempertemukan Pendapat
Kedua Filosof; maksudnya Plato dan
Aristoteles).
c.
Tahsil
as-Sa’adah (Mencari Kebahagiaan).
d.
‘Uyun al-Masail
(Pokok-Pokok persoalan).
e.
Ara-u Ahl-il
Madinah al-Fadhilah (Pikiran-Pikiran Penduduk Kota Utama Negeri Utama).
f.
Ih-sha’u
al-Ulum (Statistik Ilmu).
g.
Risalah Al-Aql.
h.
Fushul al-Hukum
Menurut Dr. Ibrahim Madkour, filsafat Al-Farabi
adalah filsafat yang bercorak spiritual-idealis, sebab menurut Al-Farabi,
dimana-mana ada roh. Tuhannya adalah Roh dari segala Roh. Akal yang
dikonsepsikannya yaitu ‘Uqul Mufariqah (akal yang terlepas dari benda)
merupakan makhluk rohani murni, sedang kepala negeri- utamanya, menguasai
badannya. Roh itu pula yang menggerakkan benda-benda langit dan mengatur alam
di bawah bulan.
Meskipun
Al-Farabi telah banyak mengambil dari Plato, Aristoteles dan Plotinus, namun ia
tetap memegangi kepribadian, sehingga pikiran-pikiranya tersebut merupakan
filsafat Islam yang berdiri sendiri, yang bukan filsafat stoa, atau Peripatetik
atau Neo Platonisme. Memeng bisa dikatakan adanya pengaruh aliran-aliran
tersebut, namun bahannya yang pokok adalah dari Islam sendiri.
Karya-karya
nyata dari Al Faraby adalah:
1.
Al jami’u Baina Ra’yai Al
Hakimain Afalatoni Al hahiy wa Aristho-thails (pertemuan atau penggabungan
pendapat antara plato dan aristoteles).
2.
As syisyah(ilmu politik).
3.
Ihsho’u Al ulum (kumpulan berbagai ilmu).
4.
Arroo’u Ahli Al Madinati Al Fadilah (pemikiran-pemikiran utama
pemerintahan).
Beliau
wafat pada bulan Desember 950 M di Damaskus dalam usia 80 tahun.
c)
AL- RAZI
Abu bakr
Muhammad abn zakaria ibn Yahya al- Razi lahir di Rayy, pada tanggal 1 sya’ban 251 H/ 865M. Untuk pertama kalinya ia mempelajari ilmu kimia dan
kemudian meninggalkannya karena matanya terserang penyakit akibat dari
percobaan yang dilakukannya.[9]
Kemudian ia mempelajari ilmu kedokteran, gurunya adalah Ali ibn Rabban al-
Thabrani adalah sosok dokter dan filosof yang lahir di merv tahun 192 H/ 808 M
dan meninggal pada tahun 240 H/ 855 M. Di kota kelahirannya al- razi terkenal
sebagai dokter ia memimpin rumah sakit di Rayy, ketika Mansur ibn ray memimpin
sebagai gubenur Rayy.
Al- Razi
memiliki banyak karangan- karangan buku, menurut Al-Birumi ada sekitar dua puluh satu
karya Al-Razi tentang alkemi yang terbesar adalah Kitab Sirr Al –Asrar.Dan buku-buku tersebut di kelompokkan sebagai berikut[10] :
1.
Ath-thibb ar-ruhani
2.
Ash-shirat al- falsafiyyah
3.
Amarat iqbal ad-daulah
4.
Kitab al-ladzdzah
5.
Kitab al-ilm al-illahi
6.
Maqolah fi ma’bad ath-thabi’ah
7.
Al-hawi fi ath-thibb
8.
Manshuri
9.
Kitab Sirr al- ansar
10.
Maluki
11.
Kitab al-jami al-kabir.
d)
IBN SINA
Ibn sina
dilahirkan pada masa kekacauan dimana khilafah Abbasiyah mengalami kemunduran
dan negeri- negeri yang mula mula berada di bawah kekuasaan kholifah tersebut
mulai melepaskan diri satu persatu untuk berdiri sendiri. Dian lahir di kota Baghdad dimana kota Baghdad itu
sendiri adalah sebagai pusat pemerintahan khilafah Abbasiyah, dikuasai oleh
golonan Banu Buwaih pada tahum 334 H Dan kekuasaan mereka berlangsung terus
sampai tahun 447 H.[11]
Di antara daerah- daerah yang berdiri sendiri ialah Daulat Samani di Bukhara,
dan di antara khalifahnya ialah Nuh bin Mansur. Pada masanya yaitu di tahun 340
H ( 980 M ), di suatu temoat bernama Afsyana, daerah Bukhara, Ibn Sina di
lahirkan dan di besarkan. Di Bukhara ia menghafal al-quran dan belajar ilmu-
ilmu agama serta ilmu astronomi sedangkan pada saat usianya baru sepuluh tahun
ia mempelajari matematika, fisika, logika dan ilmu metafisika. Baru sesudah itu
ia mempelajari ilmu kedokteran pada Isa bin Yahya, seorang masehehi.
Kehidupan ibn
Sina di isi dengan kesibukan-kesibukan dalam bekerja dan mengarang, menulis
dengan kesenangan dan kepahitan hidup bersama-sama dan boleh jadi keadaan
inilah yang menyebabkan ia tertimpa penyakit yang tidak bias di ubati lagi.
Pada tahun 428 H/ 1037 M, ia meninggal dunia di Hamadzan, pada usia 50 tahun.
Karya –
karyanya sebenarnya hidup Ibn Sina tidak pernah mengalami ketenangan dan
usianya pun tidak panjang. Meskipun banyak kesibukan – kesibukannya dalam urusan politik , sehingga ia tidak mempunyai banyak kesempatan
untuk mengarang, namun ia telah berhasil meninggalkan berpuluh – puluh
karangan. Di antara karangan – karangan tersebut yang terkenal adalah;
1.
Asy- syifa . buku ini adalah buku filsafat yang terpenting dan
terbesar dari ibn sina, dan tersiri dari empat bagian yaitu : logika, fisika,
matematika, dan metafisika ( ketuhanan) .
2.
An-Najat buku ini merupakan keringkasan buku as-syifa dan pernah di
terbitkan bersama – sama dengan buku al-qonun dalam ilmu kedokteran pada tahun
1593 M dan pada tahun 1331 M di mesir.
3.
Al-isyarat wat –tanbihat. Buku ini adalah buku terahgir dan yang
paling baik dan pernah di terbitkan di leiden pada tahun 1892 M.
4.
AL-Hikmah al-Masyriqiyyah. Buku ini banyak yang mengatakan memuat
logika tetapi juga ada yang mengatakan memuat ilmu tasawuf.
5.
Al-Qonun.
6.
Buku mengenai
politik seperti: Risalah As-Siyasah, Fi Isbati an-Nubuwah, Al-Arzaq,
7.
Buku mengenai
Tafsir seperti: Surah al-Ikhlas, Surah al-Falaq, Surah an-Nas, Surah
al-Mu’awizataini, Surah al-A’la.
8.
Buku Psikologi
seperti: An-Najat.
9.
Buku ilmu
kedokteran seperti: Al-Qanun fi al-Thibb, al-Urjuzah fi At-Tibi, al-Adwiyah
al-Qolbiyah, Kitabuhu al-Qoulani, Majmu’ah Ibn Sina al-Kubra, Sadidiyya.
10.
Buku tentang
Logika seperti: Al-Isyarat wat Tanbihat, al-Isyaquji, Mujiz, Kabir wa
Shaghir.
11.
Buku tentang
musik seperti: Al-Musiqa.
12.
Al-Mantiq, diuntukkan
buat Abul Hasan Sahli.
e)
IBN BAJAH
Dalam suasana
perkembangan ilmu muncullah seorang filosof Andalus bernama Abu Bakar Muhammad
BIN Yahya Ibn Bajah, terkenal dengan julukan Ibnnul – Sha’igh * anak tukang
emas, di eropa yang terkenal dengan nama Avenpace). Ia lahir dalam abad ke 5 H
dan wafat pada tahun 533 H/ 1138M. tanggal kelahirannya tidak di ketahui orang.
Ia berkicimpung di dunia politik dan selama dua puluha tahun bekerja sebagai
penguasa daerah Granada dan Saragoza di bawah yusuf al- Murabithi. Setelah itu
ia pergi ke Fez dan wafat di sanakarena di racun musuh-musuhnya yang menuduhnya
telah menjadi kafir.[12] Selama hidup ibn bajah mendalami ilmu alam,
ilmu matematika, ilmu astronomi dan music. Ia banyak menulis uraian dan
penjelasan tentang filsafat aristoteles, dengan begitu ia membuka pintu bagi
Ibn Rusyd. Dari buku – buku ibn bajah, ibn rusyd banyak mengambil intisari
pemikirannya bahkan dalam batas – batas tertentu ia terpengaruh olehnya. Ibn
Bjah memang mengikuti filsafat Yunani, terutama pendapat Phitagoras yang
menggolongkan manusia menjadi dua golongan , yaitu kaum awanm dan kaum khawas.
Menburut plato golongan tersebut di pimpin oleh seorang filosof. Islam menolak
pandangan tersebut karena islam menganut prinsip persamaan antara sesame
manusia. Islam tidak memandang seseorang lebih utama dari pada yang lain
kecuali atas dasar besar takwanya kepada allah.
Karya- Karya
Ibn Bajah :
1.
Filsafat
al-Wada’, berisi tentang ilmu pengobatan
2.
Tardiyyan,
berisi tentang syair pujian
3.
Kitab an-Nafs,
berisi tentang catatan dan pendahuluan dalam bahasa Arab
4.
Tadbir al-Mutawahhid,
rezim satu orang
5.
Risalah-risalah
Ibnu Bajjah yang berisi tentang penjelasan atas risalah-risalah al-Farabi dalam
masalah logika.
6.
Karya-karya
yang disunting oleh Asin Palacis dengan terjemahan bahasa Spanyol dan catatan-catatan
yang diperlukan:
a.
Kitab al-Nabat,
al-Andalus jilid V, 1940
b.
Risalah
Ittishal al-Aql bil insan, al-Andalus, jilid VII, 1942
c.
Risalah
al-Wada’, al-Andalus, jilid VIII, 1943
7.
Majalah al-Majama’
al-Ilm al-Arabi.
3.
Pengaruh Filsafat Islam Pada Masa Sekarang
Filsafat arab mempengaruhi atas munculnya ilmu
pengetahuan barat yang mencerminkan pandanan- pandangan Friedrich Engels, yang
berhutang pada orang- orang arab karena telah m,emperkenalkan metode induktif,
dengan perantaraan Roger Bacon ke dunia barat.[13] Tetapi lebih khusus marirah seperti kaum
marxis lainnya, nampaknya melihat dalam aristotelianisme dari banyak filosof
uslam, suatu abad pertengahan terhadap adealisme platonic dan symbol dari
kecenderungan- kecenderungan materialistic yang di anggap benar dalam pemikiran
islam.
Pada saat ini banyak mahasiswa- mahasiswa islam
baik di arab maupun di barat mulai dengan premis historis yang keliru atau
menolak sama sekali historieitas cultural. Hal- hal yabg lain di antaranya mereka
mempecampuradukkan empat bidang penelitian yang berlainan yang harus tegas di
bedakan, yaitu islam sebagai sebuah gerakan historis, sebuah kebudayaan, sebuah
moralitas dan sebuah kepercayaan keagamaan. Dengan hal ini mereka tidak dapat
memahami banyak segi sejarah muslim secara obyektif dan oleh karena itu juga
secara ilmiah.
Meskipun begitu tragedy kaum intelektual arab
tenggelam lebih dalam lagi. Sebagai seorang anggota dari suatu komunitas yang
di tundukkan, ia harus menghadapi dengan penuh keberanian tuntutan – tuntutan
modernism yang mendesak tanpa mengorbankan kebudayaan nasionalisme dari sinilah
muncullah “ fundamentalisme” para
pembaharu pertama, yang hanya mau menerima aspek- aspek teknologis dan praktis
peradaban barat untuk tujuan- tujuan prakmatis saja. Meskipun begitu konsensi
pertama ini segera di ikuti oleh langkah- langkah yang lebih radikaldi
sepanjang alur westernisasi, yang di tandai oleh pengakuan terhadap keunggulan
budaya barat, dan lembaga – lembaga politik yang di hubungkan dengannya. Hal
ini menimbulkan tipe kedua yaitu kaum intelektual yaitu kaum liberal, yamg
secara perlahan- lahan terasing dari tradisi kebudayaannya sendiri dan yang
setahap demi setahap terdorong untuk mengambil salah satu dari dua sikap:
menarik diri dari kancah politik aktif dan beralih pada haluan revolusioner.
Filsafat juga mempengaruhi aplikasi ilmu dan teknologi dalam berbagai sektor kehidupan manusia dan Filsafat pada zaman kontemporer tidak segan-segan
melakukan dekonstruksi (perbaikan) dan peruntuhan terhadap teori-teori ilmu
yang pernah ada untuk kemudian menyodorkan pandangan-pandangan baru dalam
rekonstruksi ilmu yang mereka bangun. Di antara ilmu khusus, bidang fisika
menempati kedudukan yang paling tinggi dan banyak dibicarakan oleh para filsuf.
Menurut Trout, fisika dipandang sebagai dasar ilmu pengetahuan yang subjek
materinya mengandung unsur-unsur fundamental yang membentuk alam semesta.
Secara historis hubungan antara fisika dengan filsafat terlihat dalam dua cara
:
1.Diskusi
filosofis mengenai metode fisika dan dalam interaksi antara pandangan
substansial tentang fisika misalnya tentang materi, kuasa, konsep ruang, dan
waktu.
2.Ajaran filsafat
tradisional yang menjawab tentang materi, kuasa, ruang dan waktu.
Fisikawan
Albert Einstein menyatakan alam itu tidak berhingga besarnya dan tidak
terbatas, tetapi juga tidak berubah status totalitasnya atau bersifat statis
dari waktu ke waktu. Einstein percaya akan kekekalan materi, berarti alam
semesta itu kekal, dengan kata lain tidak mengakui adanya penciptaan alam.
Zaman
kontemporer ini juga ditandai dengan penemuan berbagai teknologi canggih
seperti teknologi komunikasi, komputer, satelit komunikasi, internet, dan
sebagainya. Bidang ilmu lain juga
mengalami kemajuan pesat, sehingga terjadi spesialisasi ilmu yang semakin
tajam. Ilmuwan kontemporer mengetahui hal yang sedikit, tetapi secara mendalam.
Disamping kecenderungan ke arah spesialisasi, kecenderungan lain adalah
sintesis antara bidang ilmu satu dengan yang lainnya. Sehingga dihasilkannya
bidang-bidang ilmu baru. Filsafat sampai saat ini masih mempengaruhi dan terus
menguasai kancah intelektual saat ini.
III.
KESIMPULAN
1)
Sejarah Filsafat Islam
Dalam sejarah,
pertemuan Islam (kaum muslimin) dengan filsafat, terjadi pada abad-abad ke-8 masehi atau abad ke-2 Hijriah, pada saat Islam
berhasil mengembangkan sayapnya dan menjangkau daerah-daerah baru. Dalam abad
pertengahan, filsafat dikuasai oleh umat Islam. Buku-buku filsafat Yunani,
diseleksi dan disadur seperlunya, serta diterjemahkan ke dalam bahasa Arab.
Minat dan gairah mempelajari filsafat dan ilmu pengetahuan waktu itu begitu
tinggi karena pemerintahlah yang menjadi pelopor serta pioner utamanya
2)
Tokoh dan Karyanya
a)
AL – KINDI
Al- Kindi ( 185
H/ 801 H- 260 H/873) adalah filosof muslim pertama. Pengetahuan filsafat pada
abad ke 2 h berada di tangan orang – orang Kristen Syria, yang terutama para
dokter. Mereka mulai menerjemahkan karya – karya berbahasa yunani ke dalam
bahasa arab atas dorongan Al kehkhalifahan -Amin(809-813), Al-Ma’mun(813-833),
Al-Mu’tasim (833-842), Al-Watsiq (842-847),dan Al-Mutawakkil (847-861).
Diantara
karya-karyanya adalah:
1.
.Asy- syifa .
2.
An-Najat
3.
Al-isyarat wat –tanbihat.
4.
AL-Hikmah al-Masyriqiyyah.
5.
Al-Qonun.
b)
AL FARABI
Abu Nasr al – Farabi lahir pada tahun 258 H/
870 M dan meninggal pada tahun 339 H/ 950 M. sebagai pembangun agung system
filsafat, ia telah membaktikan diri untuk berpikir dan merenung, menjauh dari
kegiatan politik, gangguan dan kekisruhan masyarakat . ia telah meninggalkan
sejumlah risalah penting.
Karya-karya
nyata dari Al Faraby adalah:
1.
Al jami’u Baina Ra’yai Al
Hakimain Afalatoni Al hahiy wa Aristho-thails (pertemuan atau penggabungan
pendapat antara plato dan aristoteles).
2.
As syisyah(ilmu politik).
3.
Ihsho’u Al ulum (kumpulan berbagai ilmu).
4.
Arroo’u Ahli Al Madinati Al Fadilah (pemikiran-pemikiran utama
pemerintahan
c)
AL- RAZI
Abu bakr Muhammad abn zakaria ibn Yahya al- Razi lahir di Rayy,
pada tanggal 1 sya’ban 251 H/ 865M.
Di antara karangan – karangan tersebut yang terkenal adalah;
1.
Ath-thibb ar-ruhani.
2.
Ash-shirat al- falsafiyyah.
3.
Amarat iqbal ad-daulah.
4.
Kitab al-ladzdzah.
5.
Kitab al-ilm al-illahi
d)
IBN BAJAH
Dalam suasana
perkembangan ilmu muncullah seorang filosof Andalus bernama Abu Bakar Muhammad
BIN Yahya Ibn Bajah, terkenal dengan julukan Ibnnul – Sha’igh * anak tukang
emas, di eropa yang terkenal dengan nama Avenpace). Ia lahir dalam abad ke 5 H
dan wafat pada tahun 533 H/ 1138M. tanggal kelahirannya tidak di ketahui orang.
Karya- Karya
Ibn Bajah :
1.
Filsafat
al-Wada’, berisi tentang ilmu pengobatan
2.
Tardiyyan,
berisi tentang syair pujian
3.
Kitab an-Nafs,
berisi tentang catatan dan pendahuluan dalam bahasa Arab
4.
Tadbir al-Mutawahhid,
rezim satu orang
5.
Risalah-risalah
Ibnu Bajjah yang berisi tentang penjelasan atas risalah-risalah al-Farabi dalam
masalah logika.
3)
Pengaruhnya Pada Masa
Sekarang
Filsafat arab mempengaruhi atas munculnya ilmu
pengetahuan barat yang mencerminkan pandangan- pandangan Friedrich Engels, yang
berhutang pada orang- orang arab karena telah m,emperkenalkan metode induktif,
dengan perantaraan Roger Bacon ke dunia barat. Tetapi lebih khusus marirah
seperti kaum marxis lainnya, nampaknya melihat dalam aristotelianisme dari
banyak filosof islam, suatu abad pertengahan terhadap idealisme platonic dan
symbol dari kecenderungan- kecenderungan materialistic yang di anggap benar
dalam pemikiran islam. Filsafat juga mempengaruhi aplikasi ilmu dan teknologi dalam berbagai sektor kehidupan manusia dan
Pada saat ini banyak mahasiswa- mahasiswa islam
baik di arab maupun di barat mulai dengan premis historis yang keliru atau
menolak sama sekali historieitas cultural. Hal- hal yabg lain di antaranya
mereka mempecampuradukkan empat bidang penelitian yang berlainan yang harus
tegas di bedakan, yaitu islam sebagai sebuah gerakan historis, sebuah
kebudayaan, sebuah moralitas dan sebuah kepercayaan keagamaan. Dengan hal ini mereka
tidak dapat memahami banyak segi sejarah muslim secara obyektif dan oleh karena
itu juga secara ilmiah
Filsafat sampai saat ini masih mempengaruhi dan terus menguasai kancah intelektual
saat ini.
IV.
PENUTUP
Demikianlah
hasil makalah yang dapat kami paparkan
dalam makalah singkat ini kira nya dapat memberikan wacana baru dan menambah
wawasan khususnyadalam filsafat islam. Semoga bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya serta bagi pemakalah khususnya. Kami sadar bahwa makalah ini jauh dari
kesempurnaan, karena kesempurnaan semata-mata hanyalah milikNya. Untuk itu kami
minta maaf dan kami membutuhkan kritik
dan saran yang membangun dari para pembaca untuk dapat memperbaiki makalah –
makalah kami berikutnya.
DAFTAR
PUSTAKA
H.A Mustofa, Filsafat Islam, Bandung: Cv. Pustaka Setia, 1997.
Zubaidi, Filsafat Barat, Yogyakarta : Arruz Media, 2007.
Al-Ahnawi, Fuad Ahmad, Filsafast
Islam, Jakarta: Pustaka Firdaus, 1997.
Supriyadi,Dedi, , Pengantar Filsafat Islam
konsep filsuf dan ajarannya, Cv PustakaSetia, Bandung, 2009,
M.M. Syarif, Para Filosof Muslim, Bandung: Mizan, cet. 1, 1985.
Hanna, Ahmad, Pengantar Filsafat Islam, Jakarta: Bulan Bintang,
1996.
Fakhry, Majid, Sejarah Filsafat Islam, Jakarta: Pustaka Jaya, 1986.
[1]H.A
Mustofa, Filsafat Islam, Bandung: cv. Pustaka Setia, 1997, hal17
[2]Zubaidi,
Filsafat Barat, Yogyakarta : Arruz Media, 2007, hal 12
[3]Majid
Fakhry, Sejarah Filsafat Islam, Pustaka Jaya,
cet. 1, Jakarta, 1986, hal. 19
[4] Ibid
[5] Ibid hal. 21
[6]M.
M. Syarif, Para Filosof Muslim, Mizan, Bandung , cet. 1, 1985, hal. 11
[7] Dedi,
Supriyadi, Pengantar Filsafat Islam konsep filsuf dan ajarannya, Cv
PustakaSetia, Bandung, 2009, hal. 54
[8] Ahmad,hanna. Pengantar Filsafat Islam. Bulan
Bintang: Jakarta. 1996. Hal. 54
[9]M.M.Syarif,
Loc cit, hal. 31
[10]Dedi,
Supriyadi,Loc cit, hal. 72
[11]Ahmad,
Hanna,loc cit , hal. 116.
[12]
Ahmad, fuad al-Ahnawi, Filsafast Islam, Pustaka Firdaus , Jakarta, 1997, Hal.
18
[13] Majid, Fakhry, Loc Cit, hal.498
Tidak ada komentar:
Posting Komentar